√ 11+ Alat Musik Tradisional Yogyakarta {Penjelasan dan Gambarnya}

Alat Musik Tradisional Yogyakarta – Hallo sahabat, setelah sebelumnya kita memperlajari tentang alat musik tradisional Banten.

Nah pada kesempatan kali ini kita akan mempelajari alat musik tradisional Yogyakarta. Tapi sebelum ke pembahasan utama, kita akan berkenalan dulu dengan provinsi Yogyakarta. Seperti apa sejarah provinsi DIY  dan bagaimana kebudayaan Yogyakarta.

Mengenal Sejarah Yogyakarta 

DIY atau Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu provinsi yang ada di Indonesia dan ibu kotanya terletak di Yogyakarta.

Dari segi namanya, daerah ini adalah Daerah Istimewa Yogyakarta karena memiliki keistimewaan berkaitan dengan sejarah masa lalunya. Baik sesudah proklamasi kemerdekaan maupun sebelum proklamasi.

Kata Yogyakarta atau Ngayogyakarta berasal dari bahasa Jawa. Nama tersebut diberikan Paku Buwono II (Raja dari Kerajaan Mataram, tahun 1719-1727) sebagai nama pesanggrahan Gartitawati.

Yogya yang berarti Yogya, sedangkan karta berasal dari kata kerta yang artinya makmur. Jika digabung Yogyakarta artinya Yogya yang makmur. 

Sebelum Indonesia merdeka, Yogyakarta sudah memiliki tradisi daerah. Karena dari sebelum kemerdekaan Provinsi Yogyakarta sudah berbentuk kesultanan yang juga melibatkan kesultanan Pakualaman.

Kesultanan Yogyakarta berdiri sejak tahun 1755 yang didirikan oleh Pangeran Mangkubumi dengan gelar Sultan Hamengku Buwono I. Sedangkan Kesultanan Pakualaman berdiri sejak tahun 1813, yang didirikan oleh Pangeran Notpkusumo (Saudara Sultan Hamengk Buwono II) dengan gelar Adipati Paku Alam I.

Ketika Proklamasi Kemerdekaan pada pemerintahan Sru Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paku Alam VIII membuat kesepakatan dengan Presiden RI. Untuk menetapkan Daerah Kesultanan Yogyakarta dan Daerah Pakualaman menjadi bagian Negara Republik Indonesia.

Sebagai Kota di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Kota Yogyakarta memiliki banyak predikat. Salah satu predikatnya yaitu dengan sebutan kota Kebudayaan.

Yogyakarta disebut sebagai kota kebudayaan karena kaya akan budaya yang bernilai tinggi. Kebudayaan Yoyakarta hingga saat ini masih tetap lestari. Sehingga juga dijuluki sebagai pusat seni dan kebudayaan.

Perkembangan Kesenian Yogyakarta 

Pada dasarnya, kesenian Jawa yang indah dan asli terdapat disekitar lingkungan kerajaan.

Pulau Jawa khususnya daerah Yogyakarta atau Jogja memiliki kesenian khas dan kebudayaan yang tinggi. Bahkan Yogyakarta dapat dikatakan sebagai pusatnya kesenian daerah di Indonesia.

Yogyakarta jika dilihat dari segi kesenian sangatlah unik dan menarik. Hal ini dikarenakan daerah tersebut dipimpin seorang Sultan yang masih memegang teguh adat istiadat khususnya kesenian.

Masyarakat Yogyakarta juga rutin mengadakan acara kesenian menggunakan alat musik tradisional dengan tujuan mengingat nenek moyang mereka.

Salah satu faktor lain mengapa kesenian sangat kental di daerah tersebut karena Yogyakarta merupakan tempat peradapan kerajaan Hindu-Budha. Sehingga kesenian dan kebudayaan Yogyakarta  banyak yang dipengaruhi oleh kesenian dari kerajaan Hindu-Budha.

Pengertian Alat Musik Tradisional 

Ketika berbicara tentang alat musik, Indonesia sendiri memiliki banyak jenis alat musik tradisional dari berbagai daerah.

Tentunya cara memainkan alat musik khas daerah satu dengan yang lain, juga berbeda.

Alat musik tradisional ini memiliki masing-masing fungsi yang berbeda dari segi keindahan seni musik yang menjadi ciri khas suatu daerah.

Lalu, apa pengertian alat musik tradisional itu? Seperti apa bentuknya? Kenapa kita harus mengenal alat musik tradisional? Artikel ini yang akan menjawab semua pertanyaan ini.

Alat musik tradisional adalah alat musik yang berkembang dari suatu daerah secara turun-temurun yang digunakan untuk mengiringi lagu daerah asal.

Indonesia adalah negara yang terkenal dengan keanekaragaman budaya, salah satunya alat musik tradisional.

Bentuk alat musiknya juga sangat beragam, dengan nama dan keunikan masing-masing dari setiap daerah.

Untuk itu, sangat perlu sekali bagi kita generasi penerus bangsa untuk mengenal secara mendalam keanekaragaman budaya bangsa, salah satunya alat musik daerah.

Dengan mengenal alat musik daerah lebih jauh, maka akan semakin menambah rasa cinta kita terhadap salah satu warisan budaya leluhur bangsa.

Nama Alat Musik Tradisional Yogyakarta

Beriku jenis alat musik tradisional khas Yogyakarta yang sayang untuk dilewatkan penjelasannya :

Alat Musik Yogyakarta – Krumpyung

Krumpyung adalah alat musik yang berasal dari Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Jika dilihat, jenis alat musik ini mirip dengan gamelan. Hanya saja bedanya, krumpyung terbuat dari bambu.

Kemiripan suara krumpyung dan gamelan terletak pada tangga nada yang disetem mengikuti tangga nada pentatonik gamelan Jawa.

Instrumen musik krumpyung terdiri dari :

• Demung
• Peking
• Saron
• Bonang
• Gambang
• Gong Kecil
• Gong Tiup
• Gendang

Alat musik krumpyung dikatakan unik karena nada yang digunakan laras slendor dan pelog.

Cara memainkan alat musik krumpyung yaitu dengan cara ditiup dan dipukul. Musik tradisional khas Kulonprogo ini seringkali dimainkan dalam pementasan atau festival-festival berskala internasional.

Seperti Festival Gamelan Internasional pda bulan November 2009. Sebelumnya salah satu pemusik Indonesia pernah berkolaborasi dengan seniman Prancis untuk menyusun komposisi musik kontempores dengan alat musik krumpyung.

Sejarah perkembangan alat musik ini berawal dari, sebelum Jepang menjajah Indonesia. Musik krumpyung sering ditampilkan dalam perayaan adat seperti resepsi pernikahan dan khitanan.

Namun setelah Jepang masuk ke Indonesia, kesenian krumpyung ini seolah menghilang sejenak. Kemudian hadir lagi pada  tahun 1973 hingga sekarang.

Alat Musik Yogyakarta – Demung

Demung adalah alat musik tradisional yang mejadi salah satu instrumen musik gamelan.

Dalam satu set gamelan, pada umumnya terdapat dua alat musik demung. Dengan versi nada yang berbeda, yaitu slendro dan pelog.

Cara memainkan alat musik demung yaitu dengan cara ditabuh. Alat pemukul demung biasanya terbuat dari kayu yang dibentuk menyerupai palu atau alat pemukul yang ukurannya lebih besar dan lebih berat dibandingkan alat pemukul saron.

Teknik menabuh demung tidak asal, ada yang menabuh biasa sesuai denga aturan nadanya.

Ada juga yang menabuh dengan cara bergantian antara musik demung pertama dan yang kedua. Sehingga nanti akan menghasilkan nada yang bervariasi dan seolah-olah saling bersautan.

Pola memainkan alat musik demung juga ada aturannya sendiri. Pada Gendhing Gangsaran adalah menggambarkan situasi peperangan.

Maka demung ditabuh dengan tempo yang cepat seakan menjadi pemicu orang agar lebih semangat.

Cara memainkan demung dilakukan dengan tangan kanan memukul wilahan, kemudian tangan kiri menahan getaran yang dihasilkan logam saat bergetar tadi. Teknik ini dinamakan memathet.

Alat Musik Yogyakarta – Gejog Lesung

Gejog lesung adalah alat musik tradisional yang berfungsi sebagai pengisi waktu luang para petani setelah seharian bekerja menumbuk padi.

Alat musik gejog lesung dahulu digunakan masyakat sebagai alat untuk memisahkan padi dari tangkai dan kulitnya.

Namun setelah berkembang alat penggiling padi yang semakin modern, maka gejog lesung berubah menjadi salah satu kesenian musik tradisional.

Kesenian tradisional gejog lesung dimainkan secara beramai-ramai. Biasanya ada 12 orang yang memainkan alat musik ini. Terdiri dari 5 orang yang menumbuk lesung, sisanya akan menyanyi dengan membawa tampah.

Sejak dahulu, alat tradisional ini hadir membawa keceriaan. Permainan musik akustik petani ini dahulu sering dimainkan ketika bulan purnama.

Fungsi musik tradisional ini sebagai hiburan dan pengiring keceriaan anak-anak yang sedang bermain di halaman rumah.

Meskipun kesenian tradisional gejog lesung belum dipastikan mulai dari kapan, namun tradisi ini dipercaya sudah berlangsung sejak ratusan tahun yang lalu.

Hingga saat ini festival gejog lesung juga masih sering diselenggarakan oleh masyarakat Yogyakarta sebagai salah satu upaya melestarikan warisan budaya yang berusa seni musik tradisional.

Alat Musik Yogyakarta – Slenthem 

Alat musik tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta selanjutnya yaitu slenthem. Alat Musik Slenthem dimainkan sebagai penghasil dengungan rendah atau yang sering disebut dengan gema.

Jenis alat musik ini menjadi salah satu instrumen gamelan yang terdiri dari lembaran lebar logam tipis yang di untai oleh tali dengan di rentangkan di atas tabung-tabung. Selain itu, Slenthem juga termasuk kedalam gender penembung.

Alat Musik Yogyakarta – Siter

Pada umumnya jenis alat musik tradisional yogyakarta ini memiliki panjang kurang lebih 30 cm.

Alat musik bernama Siter ini masing-masing mempunyai 11 dan 13 pasang senar, yang jika direntangkan kedua sisinya terdapat kotak resonator.

Senar siter dimainkan dengan menggunakan ibu jari, sedangkan jari yang lain digunakan untuk menahan getaran ketika senar dipetik.

Pada satu senar, disetel nada Pelog dan senar lainnya disetel dengan nada Slendro. Yang menarik lagi dari siter ini ialah ketika dimainkan alat musik ini harus dimasukkan kedalam sebuah kotak.

Alat Musik Yogyakarta – Kempul (Gong Kecil)

Kempul atau gong kecil adalah salah satu perangkat instrumen keras gamelan. Cara memainkan kempul dengan cara ditabuh.

Lawan dari instrumen keras alat musik tradisional ini terdiri dari gender barung, siter, slenthem, gender penerus, rebab, gambang, seruling, dan kendhang.

Alat Musik Yogyakarta – Gambang

Gambang adalah jenis alat musik yang terdiri dari 18 bilah bambu. Cara memainkan gambang yaitu dengan dipukul.

Menurut beberapa sumber, alat musik gambang dapat digunakan untuk beberapa kesenian gambang kromong.

Alat Musik Yogyakarta – Gamelan Keraton Yogyakarta

Keraton Yogyakarta memiliki berbagai benda pusaka, salah satunya berupa alat musik gamelan.

Gamelan Keraton Yogyakarta adalah alat musik tradisional sekaligun menjadi benda pusaka Kesultanan Yogya. 

Sebagai salah satu alat musik tradisional, gamelan adalah ansambel bertangga nada pentagonis dengan nada slendro atau pelog.

Biasanya masyarakat Jawa menyebut gamelan sebagai gangsa yang berasal dari  jarwa dhosok (akronim) dan tiga sedasa (tiga dan sepuluh).

Tiga sedasa merujuk pada elemen pembuat gamelan berupa perpaduan tiga bagian tembaga dan sepuluh bagian timah.

Perpaduan tersebut menghasilkan perunggu, yang dianggap sebagai bahan baku terbaik untuk membuat gamelan.

Instrumen yang dimainkan dalam seperangkat gamelan antara lain kendang, bonang, panerus, gender, dan gambang.

Selain itu ada juga suling, siter, clempung, slenthem, demung, dan saron. Juga tidak ketinggalan gong, kenong, kethuk, japan, kempyang, kempul, dan peking.

Keraton Yogyakarta sendiri memiliki 21 perangkat gamelan dan dikelompokkan menjadi dua, yakni Gangsa Pakurmatan dan Gangsa Ageng.

Alat Musik Yogyakarta – Gendang 

Gendang selain menjadi alat musik tradisional Banten , juga menjadi alat musik tradisional Yogyakarta.

Cara memainkan alat musik ini dengan ditabuh menggunakan tangan tanpa alat bantu.

Macam Macam Gendang Yogyakarta

• Gendang Besar : Gendang yang ukurannya besar, biasanya disebut kendang gedhe atau kendang kalih.
• Gendang Sedang : Gendang yang ukurannya sedang, biasanya disebut kabar atau ciblon.
• Gendang Kecil : Gendang yang ukurannya kecil, biasanya disebut dengan ketipung.

Untuk jenis musik yang berkarakter halus seperti gendhing kethuk kalihdan juga ketawang, kendang kalih lah yang dimainkan. Biasanya untuk pembukaan lagu lancaran dengan irama cepat.

Sedangkan dalam pewayangan yaitu kendang khosek kendang khas yang biasa digunakan. Yang sudah lama menyelami budaya jawa sudah terlatih untuk memainkan kendang.

Kendang dimainkan oleh satu orang ,karena apabila dimainkan lebih dari satu orang akan berbeda nuansanya.

Alat Musik Yogyakarta – Rebab

Rebab adalah alat musik yang cara memainkannya sama dengan cara memainkan biola.

Rebab adalah warisan budaya yang dipengaruhi oleh budaya Asia bagian Timur. 

Bentuk alat musik rebab hampir mirip dengan gitar. Namun ukuran rebab lebih kecil dan bagian badan alat musik ini bulat.

Fungsi rebab yaitu sebagai pengiring pada upacara adat dan bagian dari ansambel grub musik.

Penutup 

Itulah beberapa macam macam alat musik tradisional Yogyakarta yang sebagian besar masih ada hingga saat ini.

Sudah sepatutnya warisan budaya para leluhur untuk dijaga kita para generasi muda. Agar keberadaannya tetap bernilai dan agar tidak hilang ditelan zaman.

Semoga informasi di atas dapat menambah wawasan kita dan menambah kecintaan kita terhadap berbagai kesenian di Indonesia khususnya alat musik tradisional daerah.

Jangan lupa kunjungi juga alat musik tradisional Jambi dan alat musik tradisional Bengkulu ya sahabat.

Sampai jumpa pada tulisan selanjutnya 🙂