Bahan Satin – Hallo sahabat, setelah sebelumnya kita sudah membahas jenis kain brokat, jenis kain katun dan kain wolfis. Pada kesempatan ini kita akan mengenal lebih jauh jenis kain satin.
Untuk kalian yang pernah masuk ke dalam bisnis konveksi, tentu sudah tidak asing dengan salah satu jenis kain ini.
Kain satin, seringkali digunakan sebagai bahan dasar pembuatan gaun pengantin atau juga sering digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kerudung segi empat.
Dalam ilmu tata busana, sebenarnya jenis jenis kain sangat banyak sekali. Contoh jenis kain yang sudah tidak asing lagi yaitu kain brokat, kain katun, kain wolfis, kain balotelli, bahan sutra, dan lainnya. Nah, salah satu macam macam kain yang cukup populer adalah bahan satin.
Penasaran lebih jauh tentang karakteristik kain satin? Yuk, silahkan disimak ulasan lengkap mengenai bahan satin.
Pengertian Kain Satin
Mungkin sebagian dari kalian bertanya-tanya, apa itu kain satin? Kain satin adalah jenis bahan kain yang pembuatannya melalui proses tenun dengan menggunakan teknik weave atau teknik serat filamen. Karena proses inilah, bahan satin memiliki tekstur kain yang tampak mengkilap atau glossy.
Sebenarnya, satin itu bukan nama kain ataupun serat (fiber). Satin adalah nama metode pembuatan kain dengan cara proses ditenun (serat filamen) atau yang disebut dengan teknik satin. Karena nama teknik satin inilah, masyarakat umumnya menyebut kain ini dengan kain satin.
Tujuan utama diterapkannya teknik tenun dalam proses pembuatan kain satin, agar mendapatkan permukaan kain yang glossy dan bekilau. Sehingga ketika menggunakan bahan kain satin akan terkesan mewah.
Sejarah Kain Satin
Kain satin mulai diperkenalkan di daerah Eropa sekitar awal abad ke-20. Pada saat itu masyarakat sekitar sudah mengenal bahan sutra.
Jika dilihat sekilas, kain satin dan kain sutra memiliki ciri khas yang mirip, Akan tetapi, keduanya menggunakan bahan serat yang berbeda. Kain satin sendiri bahan dasarnya bisa menggunakan serat buatan polyester, nilon atau sutra. Sedangkan kain sutra, bahan dasarnya yaitu serat alami yang berasal dari ulat sutra (sutera).
Meskipun kedua jenis bahan kain ini memiliki sifat yang lembut ketika disentuh. Akan tetapi, tekstur kain sutra lebih lembut dari jenis kain satin. Beberapa orang juga sering menyamakan bahan satin dengan maxmara lotus, walaupun pada kenyataanya cukup berbeda.
Belakangan ini, kain satin menjadi jenis kain yang cukup populer di kalangan kaum hawa. Beberapa orang mempercayai kain ini memancarkan aura glamor, feminim, dan kesan sensual.
Bahan kain satin sering digunakan untuk membuat blus (blouse) atau kemeja wanita. Hal ini karena bahannya yang terasa lebih nyaman saat menyentuh kulit dan sangat cocok untuk digunakan pada acara formal (baik untuk bekerja di kantor, rapat, dll) ataupun acara non-formal.
Selain itu, pakaian dari kain satin juga banyak digunakan sebagai dress pesta, piyama, kimono, dan masih banyak lagi.
Karakteristik Kain Satin Secara Umum
Setiap jenis jenis kain satin, tentu memiliki karakteristik kain yang berbeda-beda antara jenis kain satun yang satu dengan kain yang lain. Namun, kali ini akan kita rangkum karakteristik kain satin secara umum.
Berikut karakteristik kain satin secara umum:
- Memiliki tekstur kain yang glossy atau mengkilap
- Memiliki sifat kain yang lembut
- Sifat kain cenderung jatuh
- Bahan kain cukup ade
- Beberapa jenis kain satin memiliki motif atau pola pada kainnya
- Tampilan kain terkesan elegan dan anggun
Proses Pembuatan Kain Satin
Setelah sedikit dibahas diawal pembukaan. Dimana proses pembuatan kain satin ini menggunakan metode “Satin Weave” atau teknik tenun satin. Metode ini merupakan teknik khusus yang dilakukan oleh para seniman kain dalam membuat kain satin, agar tampak lebih berkilau. Lantas bagaimana cara membuat benang tampak lebih bercahaya? Berikut penjelasannya.
Caranya adalah dengan membentuk dua jalur yang saling bersilangan untuk menentukan arah menenun benang. Dari teknik satin tersebut, munculah istilah warp dan weft, atau lebih dikenal dengan istilah benang pakan dan benang lusi. Jalur benang tersebut sengaja dibuat melebar untuk membuat pola melebar yang dapat bergerak ke kanan dan ke kiri pada saat proses pembuatan kain satin.
Sedangkan proses tenun secara standar, akan membuat satu jalur benang pakan dan satu jalur benang warp. Dalam proses penganyamannya pun dilakukan secara vertikal, keatas dan kebawah.
Dari proses inilah yang akan membuat benang tersebut menjadi kain yang berjenis satin. Untuk cara yang dapat dilakukan penggandaan terhadap benang itu sendiri. Yakni dengan menarik empat atau lebih benang warp untuk dibuat melompat satu benang pakan. Hal tersebut yang membuat kain satin nampak mengkilap
Jenis Kain Satin di Indonesia
Pengetahuan mengenai jenis jenis kain satin akan lebih memudahkan kita ketika membeli kain satin. Beberapa pabrik konveksi, biasanya menggunakan bahan satin sebagai bahan dasar furing (kain pelapis), clutch (tas genggam), aksesoris fashion ataupun kain penghias rumah.
Berikut beberapa macam macam kain satin yang populer di Indonesia:
Kain Satin Duchesse atau Kain Satin Bridal
Jenis satin duchesse atau duchess adalah salah satu jenis bahan yang sering digunakan sebagai dasar membuat baju pengantin satin atau dress mewah.
Dalam bahasa Prancis, kata duchesse memiliki makna yang berarti bangsawan. Oleh karena itu, kain satin duchesse sangat bagus untuk digunakan sebagai pakaian acara-acara besar seperti pernikahan (wedding dress with sleeves) untuk menampilkan kesan mewah dan anggun.
Beberapa orang sering menyebut jenis kain ini dengan sebutan kain bridal atau kain tafeta. Karakteristik bahan kain ini adalah kaku, agar berat, dan mengkilat. Menurut sebagian orang, harga kain satin bridal ini tergolong cukup mahal untuk yang kualitas premium.
Jenis Kain Satin Sateen
Pada jenis kain sateen ini menggunakan bahan dasar rayon ataupun bahan katun dalam proses pembuatannya. Biasanya orang-orang menganggap kain ini adalah satin. Padahal jika kita amati lebih teliti lagi, kedua kain ini memiliki karakter yang berbeda.
Memang benar kedua bahan ini menggunakan teknik weave dalam proses pembuatannya, sehingga memiliki karakteristik bahan kain yang mengkilap atau glossy.
Akan tetapi jika kalian lihat dari penggunaan serat bahannya, satin menggunakan serat filamen (contohnya seperti bahan polyester, sutra ataupun nilon). Berbeda halnya dengan kain sateen yang menggunakan serat short-stap ataupun cotton.
Jenis Kain Satin Clarisa (Horden)
Jenis kain satin selanjutnya yaitu satin clarisa. Bahan satin clarisa adalah jenis jenis kain yang sering digunakan untuk bahan kelambu pesta (horden). Tidak jarang juga ada yang menggunakan bahan kain ini untuk membuat bawahan (rok) maupun kebaya modern.
Kain satin clarisa memiliki daya jual yang sangat tinggi, karena harga kain satin clarisa yang ekonomis. Jenis kain ini, banyak digunakan dalam berbagai macam keperluan.
Jenis satin clarisa memiliki karakteristik bahan kain yang cukup unik, yaitu tipis, agak lemes, tidak kaku, dan cenderung mirip dengan kain satin untuk taplak.
Jenis Kain Satin Kahantex
Jenis kain satin kahantex adalah jenis bahan yang biasa digunakan untuk kebutuhan dekorasi furniture, pelengkap ruangan, maupun hiasan.
Kain ini memiliki karakter serat bahan yang agak kaku, tebal dan kurang cocok untuk dibuat menjadi pakaian. Jenis kain ini lebih cocok digunakan untuk kerajinan pernak-pernik dan sejenisnya.
Jika bahan satin ini dipaksakan untuk dibuat pakaian, maka kain ini akan sangat panas dan tidak nyaman ketika digunakan.
Bahan Satin Cloth
Jenis kain satin ini biasanya dikenal dengan nama “satin de laine”, yang artinya kain satin wol. Satin cloth proses pembuatannya menggunakan wol Prancis yang di tenun menggunakan teknik satin.
Jenis satin cloth, biasanya digunakan untuk membuat gaun maupun blouse.
Karakteristik bahan satin cloth yaitu sisi bagian luar dari bahan kain terasa lebih halus, bahannya glossy atau mengkilap, dan bahannya memiliki sifat yang kuat serta awet.
Jenis Kain Satin Slipper
Bahan satin jenis slipper biasanya digunakan sebagai bahan dasar pembuatan sepatu wanita maupun sepatu ballet.
Jenis jenis kain ini memiliki tampilan yang cukup cantik sehingga ketika menggunakan sepatu dengan kain jenis satin slipper akan menghasilkan kesan yang anggun dan cantik bagi kaum hawa.
Jenis satin slipper memiliki kelebihan yang tidak dimiliki jenis satin lainnya, yaitu dapat digunakan untuk bahan pelapis sepatu karena sifatnya yang tahan terhadap air. Sehingga, bahan satin ini dapat dicelup ke dalam air.
Jenis Kain Satin Delustered
Dalam bahasa Prancis, kain ini disebut dengan nama peau de soire, yang artinya kulit sutra. Bahan kain ini agak berbeda dengan jenis satin lainnya, hal ini karena karakteristik dari satin delustered yang kainnya glossy pada kedua sisinya.
Jenis satin delustered memiliki berat bahan yang ringan. Jenis kain ini juga cocok dikenakan sehari-hari karena
memiliki karakteristik kain yang ringan.
Jenis Kain Satin Silk (Satin Sutra)
Karakteristik dari bahan satin silk atau satin sutra yaitu bahannya adem dan jika kalian raba akan teras sangat lembut, tipis, dan glossy. Satin silk sangat cocok digunakan sebagai bahan dasar pasmina ataupun kerudung segi empat.
Menurut beberapa sumber, bahan kain ini memiliki varian warna yang terbatas. Namun dengan karakteristik kain tersebut, rasanya sudah cukup hanya dengan beberapa warna saja. Harga kain satin jenis ini juga relatif murah.
Jenis Kain Satin Velvet (Double Satin)
Jenis bahan satin velvet merupakan kombinasi bahan-bahan kaos seperti spande, jersey, stela dan rayon super. Kain ini biasanya digunakan sebagai bahan dasar dress pesta, pakaian untuk pernikahan (kondangan) ataupun untuk gamis.
Jika kalian hendak membuat gamis, kalian bisa menggabungkan antara bahan kaos yang bermotif dan sifat kain jatuh seperti spandek korea motif, serta jesey motif.
Jenis satin ini memiliki bahan dasar polyester yang tekstur permukaannya lembut dan sifat kainnya cenderung jatuh. Sifat kainnya yang agak tebal, membuat kain ini cukup sulit untuk berubah bentuk ketika digunakan.
Bahan Satin Roberto Cavali
Bahan satin roberto cavali adalah kombinasi dari dua bahan yang berbeda, yaitu kain satin silk dan kain double hycon. bahan kain ini sangat cocok untuk bahan pembuat pasmina ataupun kebaya modern.
Karakteristik bahan satin roberto cavali ini yaitu kainnya jatuh, tebal, serat bahannya halus bahannya adem atau tidak panas, dan kain tidak terlalu mengkilap.
Selain pasmina dan kebaya modern, jenis roberto cavali sering digunakan sebagai bahan dasar baju tidur.
Jika dibandingkan dengan jenis jenis kain satin lainnya, jenis roberto cavali tergolong cukup mahal di kelasnya.
Bahan Satin Damask
Jenis satin damask, mungkin menjadi salah satu bahan kain yang mampu memikat hati para kaum hawa. Tekstur kain yang memiliki pola timbul dibalut dengan motif kain yang anggun, akan membuat pemakainya benar-benar tampak cantik dan menawan .
Bahan kain ini menggunakan sutra yang disertai dengan desain floral yang cukup rumit.
Karakteristik dari jenis satin damask yaitu memiliki pola timbul yang terbuat dari bahan beludru. Meskipun terdapat pola dipermukaannya, kain satin damask masih terkesan glossy.
Jenis Kain Satin Faconne atau Jacquard Satin
Jenis kain satin faconne adalah jenis kain satin yang memiliki tekstur kain bermotif. Kain ini sangat cocok untuk kalian yang suka kain satin dengan motif tertentu.
Meskipun beberapa orang beranggapan bahwasa bahan kain ini kurang cocok jika ada corak motifnya. Akan tetapi, kain ini tetap memiliki penggemar setianya sendiri dan masih banyak menyekuai jenis kain satin ini.
Bahan satin jenis faconne atau yang sering disebut dengan jenis kain jacquard satin memiliki karakteristik kain yang cukup unik, yaitu lembut dan memiliki motif pasiley, bergaris-garis, dan macam macam motif kain lainnya.
Kain ini memiliki kualitas dan berat kain yang beragam. Jika dibandingkan dari tingkat kekakuan kainnya, kain satin duchesse lebih kaku dibandingkan kain satin faconne.
Kelebihan dan Kekurangan Kain Satin
Pengetahuan mengenai kelebihan dan kekurangan kain satin memang sangat diperlukan. Terlebih agar kita dapat memutuskan untuk memilih jenis kain satin yang paling berkualitas dan paling nyaman dikenakan sesuai dengan kebutuhan.
Berikut kelebihan dan kekurangan kain satin:
Kelebihan Kain Satin
Berikut beberapa kelebihan dari kain satin, diantaranya:
1. Bahan Kain Satin Ringan dan licin
Jenis kain ini memiliki sifat kain yang licin jika di sentuh dan berat kainnya tergolong ringan. Sehingga sering disebut dengan lightweight fabric. karakteristik kain satin ini juga yang menjadikannya berbeda dengan jenis kain yang lain.
2. Tampilan Kain Satin Mewah dan Elegan
Jenis bahan satin akan terlihat mewah, elegan, mahal dan anggun karena memiliki permukaan kain yang mengkilap atau glossy. Oleh karenanya bahan satin seringkali digunakan untuk menghadiri acara resmi dan seringkali digunakan sebagai bahan dasar pembuatan gaun pengantin, agar terlihat lebih modis dan gaya.
3. Sifat Serat Pada Bahan Kain Satin, Halus dan Lembut
Kelebihan bahan satin selanjutnya, yaitu memiliki tekstur serat bahan yang halus. Jika kalian meraba permukaan kainnya, akan terasa sangat lembut di kulit.
4. Kain Satin Dapat Digunakan Sebagai Bahan Sepatu
Beberapa jenis bahan satin seperti slipper sangat cocok digunakan untuk membuat sepatu wanita ataupun sepatu ballet. Tampilan sepatu yang dihasilkan dari bahan slipper memiliki kesan anggun dan elegan.
Kekurangan Kain Satin
Dimana ada kelebihan, disitu ada kekurangan. Sama halnya dengan kain satin, meskipun jenis kain satin memiliki cukup banyak keunggulan. Namun kain satin juga memiliki kekurangan. Berikut kekurangan kain satin:
1. Kain Satin Cukup Sulit Untuk Dijahit
Sifat kain satin yang licin, menjadi salah satu kekurangan dari bahan satin. Hal ini karena kain menjadi sulit untuk di jahit, dan diperlukan kehati-hatian yang tinggi agar jahitannya tetap lurus tanpa merusak tekstur kain.
2. Kain Satin Kurang Cocok Untuk Pakaian Sehari-hari
Salah satu keunggulan dari pakaian berbahan satin ini yaitu tampilan kainnya yang tampak glossy atau mengkilap. Hal ini juga menjadi kelemahan bagi kain ini.
Karena sifatnya yang glossy ini, kain satin sangat jarang digunakansebagian besar orang untuk bahan dasar pakaian sehari-hari. Jenis kain ini lebih cocok untuk acara yang formal, pesta, ataupun pernikahan.
Tips Merawat Pakaian dari Bahan Kain Satin
Bagi kalian yang memiliki pakaian dari bahan satin, ada baiknya jika memperhatikan cara perawatannya. Mulai dari mencuci, menyetrika, menjemur, hingga cara penyimpanannya.
Jenis kain satin juga membutuhkan sedikit perhatian khusus yang cukup berbeda dari macam macam kain lainnya agar lebih awet. Berikut beberapa tips merawat pakaian dari bahan satin:
1. Mencuci Kain Satin Menggunakan Tangan (Dicuci Manual)
Untuk mencuci serat bahan jenis satin, sebaiknya cucilah menggunakan cara manual atau menggunakan tangan, jangan dengan mesin cuci. Saat mencuci dengan tangan, juga perlu diperhatikan untuk tidak mengucek terlalu keras, agar tidak merusak serat bahan satin.
2. Gunakan Detergen Cair Ketika Mencuci Kain Satin
Agar pakaian berbahan satin lebih awet, sebaiknya ketika mencuci menggunakan deterjen cair. Penggunaan detergen cair ini, khusus pakaian dengan bahan satin atau sutra (sutera). Jika kalian masih kesulitan menemukan deterjen ini, salian bisa menggunakan baby shampoo.
3. Jangan Terlalu Lama Merendam Bahan Satin
Ketika kalian melakukan perendaman pakaian dengan bahan satin, sebaiknya tidak di rendam lebih dari lima menit. Perendaman yang terlalu lama akan merusak serat kain dan membuat warna kain menjadi pudar.
Selain yang perlu diperhatikan adalah suhu air ketika merendam, sebaiknya jangan merendam jenis satin di suhu panas.
4. Jangan Terkena Cahaya Matahari Langsung Ketika Menjemur Kain satin
Setelah mencuci pakaian berbahan satin, kalian bisa menjemurnya di tempat yang tidak terkena cahaya matahari langsung agar tidak cepat pudar warnanya. Cukup dengan diangin-anginkan saja agar lebih awet warnanya.
5. Gunakan Suhu Panas Setrika Medium
Ketika menyetrika pakaian jenis satin, sebaiknya jangan menggunakan suhu setrika yang terlalu panas. Kalian bisa menggunakan suhu medium atau cukup di steam saja. Jangan lupa untuk memberi alas kain agar setrika tidak membekas di kain.
6. Simpan di Tempat yang Sejuk
Agar bahan satin lebih awet lagi, kalian bisa menyimpan kain satin di tempat yang sejuk, kering, dan tidak lembab agar tidak tumbuh jamur pada kainnya.
Harga Kain Satin per Meter
Kain satin adalah jenis kain yang cukup populer di kalangan kaum hawa. Kelembutan dan kesan mewah kain ini ternyata mampu mengikat hati kaum hawa untuk memilikinya. Di pasaran sendiri harga kain satin bermacam-macam, tergantung kualitas jenis kain.
Dari data yang kita temukan di marketplace, rata-rata harga kain satin per meter Rp 6.000,- hingga Rp 60.000,- per meter. Beberapa penjual ada yang menawarkan kain ini secara roll atau kiloan. Tentu saja harga berbanding dengan kualitas kain yang ditawarkan.
Perlu diketahui, harga di atas bukanlah patokan untuk semua jenis satin dan harga bisa berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
Penutupan
Demikianlah informasi tentang kain satin yang berhasil kita rangkum secara lengkap dari berbagai sumber. semoga dengan adanya artikel ini kalian lebih mengetahui macam macam kain satin yang ada dipasaran, karakteristik kain satin, keunggulan, kelebihan dan harga kain satin.
Semoga bermanfaat.
2 Replies to √ Bahan Satin {Pengertian, Karakteristik, Jenis kain dan Tips Merawat}
thankyou for your post visit us to see article about anything at https://www.unair.ac.id/
Cara Top Up ShopeePay Lewat DANA, OVO, ATM { BRI, BCA, BNI, Mandiri}, Indomaret dan Alfamart
√ Cara Membuat Toko di Shopee Beserta Strategi Jualannya
Cara Dapat Shopee Paylater Untuk Pengguna Baru Anti Ribet