ciri ciri ascomycota
IPA

Ascomycota: Pengertian, Struktur, Klasifikasi dan Ciri Ciri Ascomycota

Ciri Ciri Ascomycota – Hallo sahabat lentera, pada kesempatan kali ini kita akan berkenalan lebih dalam dengan ascomycota. Mulai dari pengertian, ciri ciri jamur, reproduksi ascomycota dan peran ascomycota. Untuk itu, yuk silahkan disimak baik-baik. Jangan sampai terlewatkan!

Pengertian Ascomycota

asomycota
pict pixabay.com

Ascomycota adalah salah satu fungi atau jamur yang reproduksi seksualnya dengan membuat askospora di dalam askus. Askus adalah semacam sporangium yang menghasilkan askospora.

Askorkarp adalah beberapa askus yang berkelompok dan berkumpul membentuk tubuh buah. Nama lain dari askorkarp adalah askoma, disebut askomata jika banyak.

Askomata memiliki bentuk yang bervariasi, ada yang seperti mangkok, balon atau seperti balon. Jamur ascomycota bersifat monokariotik (uninukleat atau berinti tunggal).

Askus adalah struktur umum yang dimiliki oleh divisi ascomycota. Salah satu ciri ciri askus diantaranya tubuhnya ada yang bersifat multiseluler dan ada juga yang bersifat uniseluler. Askus juga hidup sebagai parasit dan saprofit.

Beberapa jenis askus ada yang bersimbiosis dengan makhluk hidup seperti ganggang hijau-biru dan ganggang hijau yang bersel satu untuk membentuk lumut kerak.

Ciri Ciri Ascomycota

ascomycota
pict by https://id.pinterest.com/pin/387731849149568883/

Ada beberapa ciri ciri ascomycota, diantaranya :

  • Jamur sejati (eumycota) sama seperti jamur basidiomycota dan deuteromycota.
  • Ada yang bersifat multiseluler (bersel banyak) dan ada yang bersifat uniseluler (bersel satu).
  • Dinding sel jamur ini terbuat dari zat kitin.
  • Jenis jamur ascomycota multiseluler, umumnya memiliki hifa yang bersekat.
  • Habitat ascomycota di tempat lembab dan kosmopolit.
  • Sifat jamur heterotrof baik sebagai saprofit maupun parasit.
  • Sebagian ada yang bersimbiosis dengan organisme lain.
  • Hifa bersekat dan tiap sel biasanya bersifat haploid (sel nya berinti satu)
  • Memiliki askus (ala pembentuk spora)
  • Askus jamur ascomycota, strukturnya mirip kantung
  • Reproduksi ascomycota secara aseksual dan seksual
  • Reproduksi ascomycota secara aseksual dengan membentuk konidiospora.
  • Reproduksi ascomycota secara seksual melalui konjugasi.
  • Bentuk askorkarp bervariasi. Ada yang seperti mangkuk, bola dan botol.

Struktur Tubuh Ascomycota

Jamur ascomycota memiliki struktur yang berbeda dengan jenis jamur lain, seperti zygomycota, basidiomycota, deuteromycota dan chitridiomycota.

Struktur tubuh ascomycota memiliki tubuh buah, kecil dan bulat panjang. Namun, ada juga beberapa jamu ascomycota yang tidak memiliki tubuh buah. Contoh yang tidak memiliki tubuh buah adalah Neurospora crassa.  Contoh ascomycota yang memiliki tubuh buah adalah Morchella esculenta dan Xylaria comosa.

Jenis jamur ascomycota ada yang hidup secara parasit. Dengan hidup yang demikian tentu akan memberi dampak negatif pada inang dan memberi dampak positif bagi ascomycota. Parasit adalah kemampuan bertahan makhluk hidup dengan bergantung pada organisme lain.

Sedangkan untuk tubuh buah jamur ascomycota yang besar, akan hidup secara saprofit. Saprofit adalah kemampuan hidup jamur dengan membutuhkan organisme lain, namun tidak memberi pengaruh negatif dan positif pada inangnya.

Klasifikasi Ascomycota

Berdasarkan sistem klasifikasi jamur, ascomycota dibagi menjadi tiga berdasarkan sub-filum yaitu Taphrinomycotina, Saccharomycotina dan Pezizomycotina.

Taphrinomycotina dibagi lagi menjadi tiga kelas, yaitu :

  • Schizosacchromycetes
  • Taphrinomycetes
  • Neolectomycetes

Saccharomycotina hanya dibagi menajadi satu kelas, yaitu Saccharomycetes. Yang terakhir adalah Pezizomycotina dibagi menjaadi sepuluh kelas, yaitu :

  • Pezizomycetes
  • Orbiliomycetes
  • Leotiomycetes
  • Lecanoromycetes
  • Laboulbeniomycetes
  • Eurotiomycetes
  • Dothideomycetes
  • Arthomycetes
  • Sordariomycetes
  • Geoglossaceae

Reproduksi Ascomycota

reproduksi ascomycota
pict by https://id.pinterest.com/pin/462744930445678212/

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, bahwa jamur ascmycota dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual. Bagaimana caranya? Berikut penjelasannya :

  • Reproduksi Ascomycota Secara Aseksual (Uniseluler)

Jamur ascomycota yang uniseluler melakukan reproduksi dengan pelepasan tunas (budding) sel induk. Tunas yang lepas akan menjadi sel jamur baru. Namun ketika sel tunas tidak terlepas, maka akan membentuk hifa semu (pseuddohifa).

  • Reproduksi Ascomycota Secara Aseksual (Multiseluler)

Jamur ascomycota yang seluler bereproduksi secara aseksual dengan fragmentasi hifa dan membentuk spora aseksual konidiospora. Hifa dewasa yang terputus akan menjadi hifa jamur baru. Hifa haploid (n) dewasa akan menghasilkan konidiofor (tangkai konidia).

Konidia jamur ascomycota berwarna-warni, diantaranya hitam, biru, coklat dan berwarna orange. Jika lingkungan menguntungkan, maka konidia akan berkecambah menjadi hifa haploid.

  • Reproduksi Ascomycota Secara Seksual (uniseluler)

Reproduksi ascomycota uniseluler diawali dengan konjugasi (penyatuan dua sel haploid) beda jenis. Hasil penyatuan dua sel akan menghasilkan zigot yang kromosmnya diploid (2n).

Zigot tumbuh menjadi askus diploid. Inti (nukleus) diploid dalam askus membelah secara miosis dan menghasilkan 4 inti yang kromosomnya haploid (n).

Disekitar empat inti, maka terbentuklah dinding sel dengan 4 askospora dalam askus berkromosom haploid (n). Jika askus matang, maka askus akan pecah dengan mengeluarkan askospora. Selanjutnya askospora tumbuh menjadi sel jamur baru haploid (n).

  • Reproduksi Ascomycota Secara Seksual (Multiseluler)

Reproduksi ascomycota secara seksual untuk sel multiseluler dilakukan melalui beberapa tahapan, diantaranya :

  •  Hifa (+) dan hifa (-)  mempunyai kromosom haploid yang saling berdekatan. Hifa (+) akan membentuk askogonium (alat reproduksi betina), sedangkan hifa (-) akan membentuk anteridium (alat reproduksi jantan).
  • Askogonium akan membentuk saluran menuju anteridium disebut trikogen.  Melalui trikogen terjadilah proses plasmogami atau peleburan sitoplasma. Askogonium akan menerima nukleus yang berkromosom haploid dari anteridium sehingga askogonium memiliki banyak inti.
  • Askogonium akan tumbuh menjadi hifa dikariotik yang bercabang dan tergabung dalam askokarp (tubuh buah).
  • Ujung hifa pada askorkarp membentuk askus dikariotik.
  • Dalam askus terjadi peleburan inti (kariogami), sehingga terbentuk inti yang kromosomnya diploid (n).
  • Inti diploid dalam askus membelah secara meiosis dan menghasilkan 4 nukleus haploid (n).
  • Masing-masing nukleus haploid membelah secara mitosis sehingga dalam askus terdapat 8 nukleus. Selanjutnya di sekitar nukleus akan terbentuk dinding sel dan terbentuk askospora yang berkromosom haploid (n),
  • Jika askus matang, maka askospora akan membesar serentak. Hal ini terjadi akibat pecahnya satu askus yang berdampak pada pecahnya askus lain.
  • Askospora di tempat yang cocok akan berkecambah menjadi hifa baru haploid (n). Hifa haploid akan tumbuh bercabang membentuk miselium haploid (n).

Siklus Hidup Ascomycota

siklus hidup ascomycota
pict by biologijk.com

Siklus hidup ascomycota dimulai dari askospora yang tumbuh lalu menjadi benang (hifa) yang bercabang-cabang. Selanjutnya, salah satu sel pada ujung hifa berdiferensiasi menjadi askogonium yang ukurannya lebih lebar dari hifa biasa.

Sedangkan ujung hifa yang lain membentuk anteridium. Askogonium dan anteridium letaknya berdekatan dan memiliki beberapa inti haploid.

Pada askogonium akan tumbuh trikogin yang menjadi penghubung antara askogonium dan anteridium. Malalui trikogin ini, anteridium pindah menuju askogonium dan berpasangan dengan inti dari askogonium. Pada askogonium nanti akan tumbuh hifa yang disebut hifa askogonium.

Hifa askogonium tumbuh membentuk septa bercabang. Bagian askogonium berinti banyak sedangkan bagian ujung berinti 2. Bagian ujung inilah yang nantinya menjadi bakal askus. Hifa askogonium selanjutnya berkembang disertai pertumbuhan miselium vegetatif yang kompak untuk membentuk tubuh buah.

Dua inti bakal askus membentuk inti diploid dan membelah secara meiosis untuk menghasilkan 8 spora askus (askospora). Apabil askospora berada pada lingkungan yang sesua, maka akan tumbuh membentuk hifa atau miselium baru.

Peranan Ascomycota

Berikut beberapa peranan ascomycota bagi kehidupan, diantaranya :

  • Morchella esculenta adalah jamur yang tubuh buahnya mengandung banyak air. Jenis jamur Morchella esculenta sering ditemukam di bawah pohon buah-buahan dan sangat enak untuk dimakan.
  • Neurospora crassa dan Neurospora sitophila adalah oncom yang sporanya berwarna orange. Peranan jamur ini yaitu sering bermanfaat dalam penelitian genetika karena daur hidupnya hanya sebentar.
  • Trichophyton mentagrophytes adalah jenis jamur yang menjadi penyebab penyakit kulit pada tubuh.
  • Candida albicans adalah jamur yang hidupnya parasit pada jaringan epitel lembab.
  • Piedraia hortai adalah penyebab infeksi rambut manusia.
  • Aspergillus fumigatus adalah jamur yang menyebabkan penyakit kanker pada paru-paru burung.
  • Aspergillus wentiiadalah jamur yang berperan dalam pembuatan sake, kecap, tauco, asam sitrat, asam oksalat, dan asam format, serta penghasil enzim protease.
  • Aspergillus oryzae digunakan untuk mengempukkan adonan roti.
  • Saccharomyces cerevisiae adalah jamur yang digunakan dalam pembuatan minuman beralkohol, tapai dan pengembang adonan roti.
  • Tuber melanosporum (truffle) adalah jamur yang bersimbiosis dengan akar tumbuhan membentuk mikorhiza.
  • Penicillum notatum dan Penicillium chrysogenum adalah jamur yang dimanfaatkan dalam pembuatan antibiotik penisilin. 
  • Neurospora crassa bermanfaat dalam pembuatan oncom dan penelitian mutasi gen pada jamur.

Demikianlah artikel seputar jamus ascomycota mulai dari pengertian ascomycota, ciri ciri ascomycota, klasifikasi ascomycota, siklus hidup ascomycota dan peranan ascomycota. Semoga membantu dan semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *