Klasifikasi Bakteri – Sahabat pada saat mendengar bakteri apa yang terlintas dalam benak kalian? Jangan-jangan sahabat mulai membayangkan bakteri sebagai makhluk hidup kecil, kotor, berbahaya karena menganggu kesehatan manusia. Lalu pengertian bakteri versi kalian apa ya?
Masih ingat kan, pengertian bakteri yang telah dibahas pada artikel sebelumnya? Bakteri adalah organisme yang mempunyai sel tunggal, tidak mempunyai membran inti sel (bersifat prokariotik).
Bakteri juga memiliki ukuran yang sangat kecil atau mikroskopik, jadi untuk melihat bakteri kalian perlu menggunakan mikroskop.
Meskipun ukuran bakteri kecil, ternyata ciri-ciri bakteri sangat kompleks lho sahabat! Diameter bakteri sekitar 0,5-1 mikron dengan panjang 1-20 mikron.
Secara umum, bakteri juga tidak memiliki klorofil dan berkembang biak dengan cara vegetatif. Untuk bergerak bakteri memiliki flagel yang berfungsi sebagai alat geraknya.
Struktur sel bakteri ternyata sederhana lho sahabat, jika kalian bandingkan dengan makhluk hidup lainnya. Dimana, bakteri tidak memiliki inti sel (nukleus), kerangka sel dan organel lainnya seperti mitokondria dan kloroplas.
Bakteri juga seolah diberi kelebihan dengan kemampuannya unuk bertahan pada kondisi yang tidak menguntungkan. Yaitu dengan kemampuan membentuk endospora yang berfungsi melindungi bakteri dari gangguan alam dan tekanan.
Mulai penasaran kan dengan bakteri? Yuk kenalan dengan klasifikasi bakteri, dengan begitu kalian akan tahu macam macam bakteri disekitar kalian.
Baca Juga : Virus : √5+ Ciri Ciri Virus, Pengertian Virus dan Struktur Virus
Klasifikasi Bakteri Berdasarkan Kebutuhan Oksigen
Kalian sudah pasti tahu kan salah satu ciri ciri makhluk hidup? Salah satunya benafas. Setiap makhluk hidup sudah pasti melakukan proses respirasi agar dapat bertahan hidup dan tumbuh dnegan baik.
Respirasi selalu melibatkan proses biokimiawi dalam proses metabolisme tubuh, lalu menghasilkan suatu energi.
Nah, energi hasil respirasi inilah yang akan digunakan organisme lainnya utuk melakukan aktivitas.
Walaupun bakteri adalah organisme uniseluler (memiliki sel tunggal) dan prokariotik, namun bakteri juga masuk klasifikasi makhluk hidup. Sehingga bakteri dapat ditemukan dalam proses respirasi.
Namun, respirasi bakteri berbeda dengan respirasi dalam sel eukariotik karena ada bakteri yang dalam proses respirasinya memerlukan oksigen dan ada yang tidak memerlukan oksigen.
Karena perbedaan tersebut, maka kebutuhan bakteri terhadap oksigen dijadikan sebagai salah satu dasar klasifikasi bakteri atau pengelompokan bakteri.
Dasar klasifikasi bakteri ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu bakteri yang membutuhkan oksigen (bakteri anaerob) dan bakteri yang tidak membutuhkan oksigen (bakteri anaerob).
Bakteri Aerob
Bakteri aerob adalah bakteri yang memerlukan oksigen dalam proses respirasinya. Jadi, jenis bakteri ini hanya mampu tumbuh ditempat yang menyediakan cukup oksigen.
Oksigen diperlukan bakteri untuk memecah bahan organik (zat makanan) sehingga diperoleh energi.
Bakteri aerob adalah jenis bakteri yang menyukai tempat yang berhubungan dengan udara bebas.
Contoh bakteri aerob adalah Mycobacterium tuberculosis, Bacillus substilis, Nitrobacter, Pseudomonas aeruginosa, Nitrosomonas, Nitrosococcus dan Thiobacillus ferooxidans.
Nitrosomonas dan Nitrosococcus adalah bakteri nitrit karena fungsi bakteri ini sebagai pengoksidadi amonia dalam proses pengoksidasian atau dalam proses nitrifikasi.
Proses nitrifikasi dapat ditulis dalam persamaan reaksi kimia :
2NH3 (amonia) + 3O2 (oksigen) → 2HNO2 (nitrit) + 2H2O (air) + Energi
Sedangkan bakteri Nitrobacter adalah bakteri yang disebut sebagai bakteri nitrat karena fungsinya mengoksidasi ion nitrit menjadi nitrat.
Proses oksidasi ion nitri dapat ditulis dalam persamaan reaksi kimia :
2HNO2 (nitrit) + 2O2 (oksigen) → 2HNO3 (nitrat)
Bakteri Anaerob
Bakteri anaerob adalah bakteri yang untuk memperoleh energi tidak membutuhkan oksigen pada prosesnya.
Energi yang diperoleh bakteri anaerob biasanya berasal dari proses perombakan senyawa organik tanpa bantuan oksigen. Proses perombakan ini yang disebut proses fermentasi.
Bakteri anaeroob dibagi menjadi dua, yaitu bakteri anaerob obligat dan bakteri anaerob fakultatif.
Bakteri Anaerob Obligat
Bakteri anaerob obligat adalah bakteri yang tidak memerlukan oksigen bebas dalam menjalankan proses resprasi. Jenis bakteri ini akan teracuni bahkan mati jika ditempat yang ada oksigen, jadi bakteri ini hanya akan tumbuh dan berkembang jika di tempat yang tidak mengandung oksigen.
Contoh bakteri anaerob obligat adalah Bacteroides Fragilis (bakteri penyebab abses atau nanah di usus), Peptostreptococcus (bakteri penyebab abses pada otak dan genitali wanita) dan Clostridium Tetani (bakteri penyebab tetanus).
Bakteri Anaerob Fakultatif
Bakteri anaerob fakultatif adalah bakteri yang masih bisa tumbuh dengan baik pada lingkungan dengan konsentrasi oksigen rendah.
Okisigen pada jenis bakteri ini tidak diperlukan dalam pembentukan energi, namun hanya dapat memacu proses metabolisme.
Sehingga keberadaan sedikit oksigen pada bakteri anaerob fakultatif mengakibatkan proses respirasi lebih efisien dibanding keadaan anaerob(tanpa oksigen).
Contoh bakteri anaerob fakultatif adalah Streptococcus pneumoniae (bakteri penyebab penyakit pneumonia), Escherichia coli (bakteri yang ada di usus besar manusia), dan Staphylococcus aureus (bakteri penyebab infeksi kulit dan bisul).
Klasifikasi Bakteri Berdasarkan Cara Memperoleh Makanan
Salah satu ciri ciri makhluk hidup adalah makan. Bakteri juga memerlukan makanan dan memerlukan nurisi yang tepat untuk bertahan hidup.
Semua sel bakteri membutuhkan nitrogen, belerang, fosfor dan garam-garam anorganik (seperti kalium, natrium, kalsium dan besi) serta membutuhkan mikronutrien (seperti seng, mangan, tembaga).
Berdasarkan cara mendapatkan makanan, klasifikasi bakteri dibagi menjadi dua. Yaitu bakteri heterotrof dan bakteri autotrof. Yuk simak baik-baik penjelasannya:
Bakteri Heterotrof
Bakteri heterotrof adalah bakteri yang memerlukan karbon (makanan) yang berasal dari komponen organik.
Jenis bakteri heterotrof tidak dapat membuat senyawa organik dari substansi anorganik sederhana. Jadi bakteri heterotrof mendapatkan makanan dari organisme lain.
Pada umumnya, bakteri heterotrof tidak memiliki klorofil dan tidak bisa menghasilkan makanannya sendiri.
Bakteri heterotrof dibagi menjadi empat bagian, berikut macam macam bakteri heterotrof :
Bakteri Parasit
Bakteri parasit adalah bakteri yang memperoleh makanan dari organisme lain atau makanannya diperoleh dari tubuh makhluk hidup yang ditumpangi.
Jenis bakteri parasit dapat ditemukan pada manusia, tumbuhan maupun hewan. Bakteri parasit dibagi menjadi empat jenis, berikut macam macam bakteri parasit:
- Bakteri Patogen adalah bakteri yang menyebabkan penyakit pada organisme yang ditumpangi.
- Bakteri parasit obligat adalah bakeri yang hidup sebagai parasit sejati.
- Bakteri parasit fakultatif adalah bakteri yang bisa hidup sebagai saprofit dan juga bisa hidup sebagai parasit.
- Baketeri apatogen adalah bakteri yang tidak menyebabkan penyakit pada organisme yang ditumpangi.
Contoh bakteri heterotrof parasit adalah Treponemataceae (bakteri parasit pada vetebrata), Spirochaetaceae (bakteri parasit pada moluska), Borrelia burgdorferi dan Borrelia novyi.
Bakteri Saprofit
Bakteri saprofit adalah bakteri yang memperoleh makanan dari sisa-sisa makhluk hidup dari perombakan bahan organik menjadi bahan anorganik melalui proses fermentasi dan proses respirasi.
Contoh bakteri heterotrof saprofit adalah Clostridium sporageus, Metanobacterium omelianski, Escherichia coli dan Thibacillus denitrificans.
Bakteri Patogen
Bakteri patogen adalah jenis bakteri parasit yang selain menyerap makanan, bakteri tersebut juga menyebabkan penyakit pada tubuh inangnya.
Contoh bakteri ini adalah Salmonella thyphosa, Clostrididum tetani, Corynebacterium diphtheriae, dan Mycobacterium leprae.
Bakteri Apatogen
Bakteri apatogen adalah jenis bakteri parasit yang hanya menyerap makanan inangnya, namun tidak menimbulkan penyakit.
Contoh bakteri ini adalah Escherichia coli (berada dalam usus besar manusia) dan bakteri Streptomyces griseus (berperan dalam pembuatan antibiotik streptomisin).
Bakteri Autotrof
Bakteri autotrof adalah bakteri yang menggunakan karbon anorganik atau karbon dioksida sebagai sumber makanan.
Bakteri autotrof membuat senyawa organik dari zat anorganik, sehingga jenis bakteri ini bisa membuat makanannya sendiri.
Berdasarkan sumber energi yang digunakan, bakteri autotrof dibagi menjadi dua macam. Berikut macam-macam bakteri autotrof :
Bakteri Fotoautotrof
Bakteri fotoautotrof adalah bakteri yang membuat makanannya dengan bantuan sinar matahari.
Bakteri ini adalah bakteri yang memiliki zat warna hijau, sehingga dapat melakukan proses fotosintesis seperti tumbuhan hijau.
Bakteri fotoautotrof disebut juga bakteri fotosintesik. Contoh bakteri autotrof adalah bakteri yang memiliki pigmen hijau disebut bakterioviridin atau bakterioklorofil.
Contoh lain adalah bakteri yang memiliki pigmen ungu, mera atau kuning disebut bakteriopurpurin.
Bakteri Kemoautotrof
Bakteri kemoautotrof adalah bakteri yang membuat makanannya dari reaksi-reaksi kimia.
Misalnya proses oksidasi senyawa nitrogen, belerang, besi atau gas hidrogen. Dalam proses oksidasi, bakteri membutuhkan oksigen.
Contoh bakteri kemoautotrof adalah bakteri nitrifikasi (Nitrosomonas, Nitrosococcus, danNitrobacter). Bakteri yang mengoksidadi belerang bakteri Nitrospira.
Klasifikasi Bakteri Berdasarkan Suhu Optimum
Laju pertumbuhan makhluk hidup bergantung pada reaksi biokimiawi dan reaksi ini dipengaruhi suhu.
Bakteri juga termasuk makhluk hidup, sehingga pertumbuhan bakteri juga dipengaruhi oleh suhu.
Suhu optimum pada macam-macam bakteri berbeda-beda. Suhu optimum adalah suhu yang paling sesuai dengan kehidupan suatu jenis bakteri.
Berdasarkan suhu optimumnya, macam-macam bakteri dibagi menjadi empat bagian:
Bakteri psikrofil
Bakteri psikrofil adalah bakteri yang hidup pada suhu rendah yaitu 0° – 30°C dengan suhu optimum 15°C. Jenis bakteri ini, banyak terdapat di dasar lautan, daerah kutub dan pada makanan yang didinginkan.
Pertumbuhan bakteri psikrofil pada bahan makanan membuat kualitas bahan makanan tersebut menurun atau menjadi busuk. Contoh bakteri psikrofil adalah Achromobacter, Flavobacterium dan Pseudomonas.
Bakteri Mesofil
bakteri mesofil adalah macam bakteri yang bisa tumbuh pada suhu 25° – 37°C dengan suhu optimum 32°C.
Pada umumnya, jenis bakteri ini hidup di tanah, air dan di dalam tubuh vertebrata terutama pada alat pencernaan. Contoh bakteri mesofil adalah Escherichia coli dan Listeria monocytogenes.
Semua bakteri yang bersifat patogen baik pada hewan maupun manusia adalah jenis bakteri mesofil.
Bakteri Termofil
Bakteri termofil adalah bakteri yang dapat tumbuh pada daerah dengan suhu tinggi, yaitu diatas 40°C. Suhu optimum bakteri termofil adalah 55 –60°C.
Contoh bakteri termofil adalah Chloroflexus, Thermus aquaticus dan Sulfolobus acidocaldarius.
Bakteri Hipertermofil
Bakteri hipertermofil adalah jenis bakteri yang hidup pada kisaran suhu 65°C − 114°C dengan suhu optimum 88°C. Jenis bakteri ini biasanya berada di sumber air panas.
Bakteri hipertermofil saat ini banyak dicari para ahli bioteknologi karena dapat menghasilkan enzim yang dapat digunakan dalam industri makanan dan obat-obatan.
Contoh bakteri hipertermofil adalah bakteri yang masuk dalam filum Crenarchaeota seperti Thermococcus gammatolerans.
Nah itulah beberapa macam-macam bakteri yang sudah diklafikasikan berdasarkan kebutuhan oksigen, berdasarkan cara memperoleh makanan dan klasifikasi bakteri berdasarkan suhu optimumnya.
Semoga dapat bermanfaat untuk kalian. Terimakasih sudah berkunjung ke website kami. Sampai juga pada artikel selanjutnya.
Cara Top Up ShopeePay Lewat DANA, OVO, ATM { BRI, BCA, BNI, Mandiri}, Indomaret dan Alfamart
√ Cara Membuat Toko di Shopee Beserta Strategi Jualannya
Cara Dapat Shopee Paylater Untuk Pengguna Baru Anti Ribet